Tingkat Kesejahteraan Keluarga dan Alokasi Waktu Kerja Petani pada Usaha Budidaya Rumput Laut di Pulau Pari (The Prosperity Level of Household and Working Time Allocation of Farmer on the Business of Seaweed Culture in Pari Island)
Buletin Ekonomi Perikanan Volume 3 No 1
11 Pages Posted: 11 Feb 2022
Date Written: March 3, 1998
Abstract
ABSTRAK: Diantara 106 pulau di Kepulauan Seribu, Pulau Pari merupakan yang paling sukses dalam usaha budidaya rumput laut. Produksi rumput laut pulai ini mencapai 43,1% dari total produksi Kepulauan Seribu. Sekitar 82,31% penduduk pulau ini menghabiskan waktu kerjanya secara signifikan di kegiatan usaha budidaya rumput laut. Penelitian ini menemukan bahwa 64,51% dari total pendapatan keluarga diperoleh dari hasil kegiatan usaha budidaya rumput laut. Total pendapatan keluarga rata-rata mencapai Rp. 4.961.640,00 per tahun, sedangkan pendapatan dari hasil budidaya rumput laut mencapai sebesar Rp. 3.200.635,00. Waktu kerja petani untuk usaha budidaya rumput laut mencapai selama 5,62 jam per hari, sedangkan sisanya sebanyak 2,67 jam per hari diperuntukan bagi kegiatan selain budidaya rumput laut. Total pengeluaran expenditure keluarga petani mencapai sebesar Rp. 4.543.136,25 per tahun, dimana 48.69% dialokasikan untuk makanan (Rp. 2.118.315,25) dan 51,31% lainnya untuk pengeluaran bukan makanan (Rp. 2.424.821,00). Berdasarkan kriteria Engel, besarnya rasio pendapatan ini dapat dikategorikan sebagai masyarakat dengan tingkat kesejahteraan bagus. Berdasarkan 11 indikator kesejahteraan dari Biro Pusat Statistik, keluarga petani rumput lain ini dapat diklasifikasi sebagai keluarga dengan level kesejahteraan bagus dengan skor 27,20 diantara skor 21 sampai 33. Berdasarkan kriteria Sajogjo, keluarga petani ini dapat dikategorikan sebagai keluarga tidak miskin dengan rata-rata pendapatan mencapai sebesar Rp. 91.287,42 per bulan per kapita.
ABSTRACT: Among 106 islands in Kepulauan Seribu, Pari island was the most successful in seaweed culture. Seaweed production from this island was 43.1% from total production in Kepulauan Seribu . Around 82.31% peoples in this island spend their working time greatly culturing seaweed. This research found that 64.51% of total family income of seaweed farmers come from seaweed culture activities. Total family income was Rp. 4,961,640.00 per annum while income from seaweed culture was Rp. 3,200,635.00. Farmer working time was 5.62 hours per day which allocated 2.95 hours per day for seaweed culture (52.49%) and remaining 2.67 hours per day for other activities (47.51%). Income ratio from seaweed culture was Rp. 2,940.06 per hours and from other activities Rp. 1,099.54 per hour. Total expenditure of farmers family was Rp. 4,543,136.25 per annum which allocated 48.69 percents for food (Rp. 2,118,315.25) and 51.31% for non food expenditure (Rp. 2,424,821.00). According to Engel’s Criteria, this expenditure indicate a good welfare level in society. Based on 11 welfare indicators from Biro Pusat Statistik, seaweed farmers family have a good welfare level with mean score 27.20 which range from 21 to 33. According to Sajogjo’s Criteria, they can be categorized as un-poor family with mean income per capita was Rp. 91,287.42 per month.
Keywords: Engel Criteria, Seaweed Farmer, Welfare Indicators
Suggested Citation: Suggested Citation